Selasa, 21 Juni 2011

WALA' WATHANI

Al -Muawalah artinya kencintaan dalam hati dan memberikan pembelaan dengan anggota badan,termasuk didalamnya aliansi,taat ,tunduk dan berkasih sayang.
           Dianatara sifat orang yang beriman berwala' dan bara' karena Allah.
* Wala yang benar adalah dekat dengan kaum muslimin dengan mencintai mereka,membantu dan menolong mereka atas musuh-musuh  mereka dan bertempat tinggal dengan mereka.Muawalah  diantara kaum muslimin hukumnya wajib.

Allah berfirman :

       " Dan orang yang beriman ,lelaki dan perempuan,sebagian mereka ( adalah ) menjadi penolong bagi sebagian yang lain " ( At Taubah :71)


sedangkan  bara'  yang benar adalah meutuskan hubungan ikatan hati dengan oarang-orang kafir,sehingga tidak mencintai  mereka, membantu  dan menolong mereka serta tidak tinggal bersama mereka.maka MUAWALAH  orang-orang kafir itu hukumnya HARAM.

Allah berfirman :


" hai orang-orang yang beriman , janganlah kamu mengambil orang-orang kafir itu menjadi wali dengan meninggalkan orang orang mu'min .Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah ( untuk menyiksamu ) " ( An Nisaa :144 )



    Semua itu harus di dasarkan dan di niatkan karena Allah bukan selain-Nya.  Disebutkan di dalam hadist Qudsi  Rasulullah saw  bersabda :

"Barangsiapa  yang cinta karena Allah,memberi karena Allah,menahan karena Allah,maka sungguh telah sempurna iman padanya" ( As - silsilah Ash- Shahihah , 380 :HR.Abu Dawud )


Rasulullah bersabda :

"sekuat-kuat ikatan iman adalah berwali karena Allah dan bermusuhan karena Allah ,cinta karena Allah dan benci karena Allah " (HR.Ahmad , Al Hakim , dan Ath- Thabari dalam shahih Al Jami' 2539 )


Mengapa Wala' dan Bara' harus karena Allah ?


wala' wal bara' yang tidak di dasarkan karena Allah dan tidak sesuia dengan perintah Allah adalah bathil jika dilihat dari beberapa sisi :


1.Mengikatkan wala' wal bara' karena Allah dan atas dasar iman kepada Allah afalah Dien yang di syari'atkan  oleh Allah kepada para hambanya melalui lisan para Rasul -Nya , sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad . maka tidak boleh seseorang keluar dari aqidah ini  kepada aqidah yang lain.


2.Sesungguhnya yang di cintai secara dzatnya, yang pada-Nyadi ikatkan wala ' wal bara' adalah dzat yang di ibadahi dan dijadikan Illah.Maka barangsiapa yang mengikatkan wala' wal bara'  , cnta dan permusuhan karena Allah berarti dia hamba Allah. sedangkan barangsiapa yang mengikatkan wala' wal bara' karena selain Allah berarti dia hamba sesuatau yang lain tersebut.

3.diantara sunnah  penciptaaN allah terhadap makhluk adanya yang hak dan yang bathil , yang baik dan yang buruk, berseterunya kebenaran dan kebathilan.mau mengikuti kebenaran ketika selama dia masih eksis di atas kebathilan dan kedurhakaannya dan berpegang teguh dengannya.

Allah berfirman :

 " Dan sekirana Allah tiada menolak ( keganasan ) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah sudah di robohkan biara-biara Nashrani, gereja- gereja, rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid , yang didalamnya banyak disebut nama Allah . Sesungguhnya Allah  pasti menolong orang yang menolong  (Agama )-Nya ". (Al Hajj :40 ).



4.Nasionalisme  dan sekularisme ini bertentangan dengan apa yangditunjukkan oleh ayat dan kenyataan.

    Allah berfirman :

"Bagimana bisa  (  ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musryikin ), padahal jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara kekerabatan terhadap kamu dan tidak ( pula mengindahkan ) perjanjian " ( At Taubah : 8 ).



5.Hal ini bertentangan dengan keadilan. Karena isinya adalah menyamakan wala' wal bara', hak-hak dan kewajiban,manusia yang  paling bertaqwa dan  yang  paling jahat dan paling kuffur, sehingga jadilah oarng- orang yang melakukan perbaikan dimuka bumi sama seperti orang- orang yang melakukan  kerusakan.

" Apakah orang -orang yang beriman itu sama dengan orang-orang fasik? mereka tidak sama" (At Sajdah : 18 ).

6.wala'  wal bara' dalam islam membagi bangsa menjadidua kategori, yaitu Kafir dan yang berIman, yang shaleh dan yang thaleh (jahat ), tanpa melihat adanya komitmen kewarganegraan, rasial, bahasa, suku, atau warna kulit.
Hal ini berbeda dengan yang mengikatkan wala' wal bara' atas landasan jenis atau warna kulit , ras, suku bangsa atau bahasa.dia membagi bangsa menjadi beratus-ratus kelompok saling berseteru, bersaing dan saling menjatuhkan.

7.Standar keutamaan didalam aqidah Islam adalah taqwa dan siapa paling baik amalnya tanpa melihat pertimbangan lain.

8.Sesungguhnya Aqidah wala' wal bara' didalam Islam adalah benteng  yang sangat kokoh yang mampu menjaga umat dari peprangan militer atau peperangan pemikiran manapun.

9.
Seruan wala' wal bara' adalah mu'amalah yang seimbang , sebagaimana orang-orang kafir menyembunyikan dan menampakkan permusuhan dan kebencian ,begitujuga kita bisa menyembunyikan dan menampakkan permusuhan dan kebencian kepada mereka.



Wala' wathani adalah wala' jahiliyah.

diantara fenomena pahit  yang terjadi di zaman sekarang  adalah loyalitas jahliyah  yang bathil.memecah belah umat terbagi menjadi beberapa kelompok dan komitmen. sehingga wala'  sesama muslim menjadi terganggu .kita yang ada di indonesia menjadi sulit untuk menolong saudara-saudara kita yang ada di palestina, Afghanistan,irak, bahkan tetangga kita sendiri yang ada di Moro. HAl ini terjadi karena islam dipecah belah dengan adanya pembagian kekuasaan dan wilayah geografis. wala' yang hak dan benar  telah ditumbangkan untuk kemudian di ganti dengan wala' jahiliyahyang bathil dan dilarang oleh Allah.

Ada banyak bentuk wala' jahiliyah .wala' jahiliyah adalah wala yang tidak didasarkan karena Allah.Diantara bentuk wala' jahiliyah ini adalah wala' wathani.Yaitu wala yang loyalitasnya didasarkan hanya karena Tanah Air.wala' yang perwalian dan permusuhan, hak dan kewajibannya didasarkan atas prinsip kebergabungan mereka kepada batas-batas geografis suatu negara dimana mereka mengaku sebagai warganya,dimana tidak ada perbedaan antara yang kafir dengan yang mukmin,atarapemeluk agama kafir dan zindik dengan pemeluk agama Islam dalam loyalitas dan permusuhan,hak dan kewajiban,selama semua masih mengaku sebagai satu bangsa dan satu wilayah geografis.
Begitu juga konsep ini  menetapkan bahwa barangsiapa yang hidup diluar batas geografis negaranya atau menjadi warga lain,meskipun dia adalah manusia paling bertaqwa dan paling shalih,maka dia tidak memperoleh  hak dan perwalian sedikitpun sebgaimana yang di peroleh manusia paling kufur dan paling tajir  yang tinggal diwilayah geografis negara atau menjadi warganya.

Prespektif  seperti inil telah menghilangkan wala' dan bara' atas  dasar Aqidah  dan agama atau taqwa  dan siapa yg paling baik amal dan akhlaknya.serta mengharuskan umat islam ber wala' terhadap manusia yg paling bertaqwa dan  paling shalih dan memberikan hak  dan kewajibannya,selama orang kafir  dan fajir  dan orang bertaqwa dan shalih tersebut masih disatukan oleh satu bangsa dan tanah air.
Maka, negara dengan pemahaman seperti ini, menjadi berhala yg disembah selain Allah yg di ikatkan  padanya wala' dan bara' cinta dan benci , perdamaian dan peprangan.

Pemahaman seperti ini adalah pemahaman yg menyimpang yg sudah menjadi fenomena  pada zaman sekarang.Kita akan dapati  orang yg mengatakan " saya berjuang karena bangsa, mati karena bangsa, berkorban karena bangsa, bangsa itu mahal dan berhak mendapatkan pengorbanan". segala sesuatau karena bangsa , yaitu bangsa dalan batasan geografis dan sekitarnya.Dengan label kebangsaan dan loyalitas kebangsaan , mereka memecah -mecah menjadi banyak bangsa.Di setiap bangsa ditentukan batas sya'irnya. Mereka  mengarang lagu-lagu kebangsaan yg harus dihafal oleh anak-anak bangsanya agar bernyanyi dengan lagu tersebut. Mereka membedakan antara  persaudaraan muslim pada bangsa-bangsa yg berbeda dengan loyalitas yg enyimpang dan tercela.

Dalam fatwa lajnah Ad -Daimah (1/ 541 ) disebutkan " Bahwa orang yg tidak membedakan  atara yahudi dan nashrani , dan kalangan orang kafir  dengan kalangan orang muslimin, kecuali kebangsaan , lalu menjadi satu hukum , maka dia telah kafir.

                              Rasulullah saw bersabda :

"Bukan termasuk dari golonganku orang-orang yg menyerukan dengan seruan jahiliyah" ( Shahih sunan An Nasa'i :1756 ).

Maka setiap seruan selain dari seruan Islam,termasuk seruan dari jahiliyah.termasuk seruan dari kebangsaan.Dan setiap perjanjian atau iktan yg tidak dibangun di atas  ikatan aqidah ,dien, ikatan taqwa, dan amal shalih : maka termasuk dari ikatan jahiliyah yang harus kita jauhi.

Maka seorang sebagai muslim, sudah seharusnyalah kita menjadikan wala' dan bara'  kita hanya karena Allah shubhanallahu wa ta'alaa dan sesuai  dengan perintah Allah shubhanallahu wa ta'alaa bukan untuk selain-Nya !
     Wallahu A'lam bish Showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar